Pesan Admin: Bila anda ingin mengcopy tolong sertakan alamat ini.terimakasih atas partisipasinya ahmad rifki and friends: April 2011
Melbusit Team siap membantu apa yang anda inginkan

Senin, 04 April 2011

teknologi Layar Terpisah (Splitview)

Mercedes-Benz memahami keinginan antara pengemudi dan penumpang depan yang berbeda dalam menikmati monitor yang terdapat pada kendaraan. Untuk itu, generasi S-class berikutnya akan memiliki fitur yang disebut Splitview Comand Display. Teknologi baru yang dibuat melalui kerjasama dengan Bosch ini menjadikan monitor pada dashboard dapat menampilkan tayangan berbeda, tergantung posisi pengemudi dan penumpang depan.

Misalnya, pengemudi menginginkan peta navigasi, sedangkan penumpang depan secara bersamaan menginginkan memutar film DVD favoritnya untuk menghilangkan kejenuhan saat berkendara, maka layar yang sama akan menampilkan dua tampilan berbeda. Layar bekerja dengan cara menyisipkan sebuah filter yang akan mengatur pixel di dalam LCD untuk menampilkan citra tertentu dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, pengemudi akan tetap berkonsentrasi terhadap navigasi agar tidak tersesat di jalan, sementara penumpang dapat menggunakan remote control untuk menikmati fasilitas hiburan dan headphone di telinganya.

Pengendali Pasokan Oksigen

Selama ini pengaturan pasokan bahan bakar diatur seiring pijakan pedal akselerator, sehingga kendali pasokan oksigen diatur sesuai bukaan katup pada throttle di ujung saluran masuk atau besar kecilnya celah katup masuk. Gerakan buka-tutup katup ini memiliki durasi yang berlangsung konstan. Namun, gerakan konstan ini terkadang tidak sesuai kebutuhan mesin, karena pada saat tertentu mesin terbebani, yang membuatnya kehilangan daya optimum.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Fiat melakukan riset yang menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengubah gerak katup dari konstan menjadi variabel atau sesuai kebutuhan. Fiat mulai memperkenalkan rancangan ini untuk pertama kalinya pada 1960 dan kini telah disempurnakan menjadi teknologi MultiAir. Prinsip kerjanya terkonsentrasi pada pergerakan katup pasokan masuk udara dalam mengatur jumlah udara ke ruang bakar. Dengan mengandalkan pergerakan piston dan camshaft yang akan mengerakan katup saat piston di posisi hisap (siklus 4-tak yang pertama), sebuah solenoid akan mengatur durasi katup masuk tersebut.

Sejauh ini, teknologi pengaturan buka-tutup katup sebenarnya telah banyak dikembangkan oleh manufaktur lain. Sebut saja, 4-valve technonolgy dari Mercedes atau VANOS (Variable Nockenwellen Steuerung) dan Valvetronic milik BMW. Dari ranah manufaktur Jepang, nama VVT-i (Variable Valve Timing) dari Toyota atau VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) kepunyaan Honda, serta MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system). Namun, kebanyakan teknologi itu memakai sistem elektronik sebagai kendali rangkaiannya, dengan menggunakan ECU terpisah serta aktuator yang disematkan pada ujung camshaft dan cara ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi. Hal inilah yang lantas disederhanakan Fiat dengan memanfaatkan oli mesin.

Berkat MultiAir, tenaga puncak mobil diklaim naik sekitar 10%. Tidak hanya itu, torsi pada putaran mesin rendah meningkat hingga 15% karena udara masuk lebih banyak. Kerugian mekanis akibat gesekan antar komponen mesin (pumping loss) juga berkurang hingga 10%, diikuti turunnya output emisi CO2. Dengan cara ini pula, konsumsi BBM terpangkas 25% dibanding mesin lain dengan kapasitas dan jumlah silinder sama, dan menekan emisi gas buang karbon monoksida 40% serta nitrogen oksida 60%. Rencananya, teknologi MultiAir ini diterapkan pada mesin 16-katup 1,4 liter milik Alfa Romeo MiTo di akhir 2009.

Teknologi Pengereman Terbaru


Dengan naman teknologi "Collision Warning with Full Auto Brake", Volvo S60 bisa menditeksi para pejalan kaki yang berada di jalur yang sedang dilalui mobil ini.Teknologi ini akan memberitahu kita bila ada pejalan kaki yang sedang berada di dekat mobil dan bila diperlukan, mobil akan mengabil alih dengan mengerem secara otomatis untuk menghindari kecelakan atau tabrakan dengan pejalan kaki.

Sistim otomatis ini juga berguna untuk menghindari akibat terlalu fatal apabila sampai terjadi tabrakan.

Kami sih tidak yakin kalau di Indonesia ini berguna, abis yang kita kuatirkan adalah penyeberang yang tiba-tiba nongol di depan bis, iya kan?

Tapi ada satu fitur lagi dan ini yang paling kami suka, di Volvo S60 ini ada fitur yang namanya Adaptive Cruise Control (ACC) yang telah dikembangkan dimana fitur ini berguna untuk keadaan jalan yang macet.

Dengan fitur ini, kita bisa duduk dengan santai karena melalui radar dan sistim yang ada, mobil akan berjalan secara otomatis. Asik kan?? Walaupun jalanan macet kita bisa makan dengan santai tanpa harus injak gas dan rem?


teknologi Mengurangi Efek Gas Buang

Isu lingkungan hidup dan pemanasan global yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan, kini menjadi fokus perhatian di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sebab emisi gas buang kendaraan bermotor menghasilkan beberapa jenis zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx) dan oksida nitrogen (Nox).


Zat yang dihasilkan oleh pembakaran berbeda-beda, bergantung pada jenis mesin. Pada mesin bensin, gas buang yang dihasilkan berbentuk karbon monoksida, sedangkan untuk mesin diesel adalah partikel karbon dan oksida nitrogen.


Tak heran bila para pakar otomotif dunia terus mencari terobosan-terobosan dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-produknya, sehingga gas buang menjadi lebih ramah lingkungan. Apalagi kendaraan yang ramah lingkungan kini menjadi trend dunia, termasuk di Indonesia.


Beberapa produsen telah menemukan dan memanfaatkan bahan bakar baru yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan gas alam cair, hidrogen, dan listrik untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Terobosan lain adalah menyematkan komponen tambahan (katalitik konverter) yang dipasangkan pada saluran pembuangan kendaraan.


Sifat gas buang antara mesin bensin dan diesel pun berbeda. Pada mesin diesel terdapat dua teknologi peranti tambahan yang menonjol dan diadopsi oleh banyak pabrikan di dunia, yaitu SCR (Selective Catalytic Reduction) dan teknik EGR (Engine Gas Recirculation)+DPF (Diesel Particulate Filter). Sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat, kedua teknologi ini dipakai pada kendaraan berjenis truk berkapasitas mesin besar yang mengangkut beban berat. Ini karena truk adalah sarana transportasi yang banyak dipakai untuk mengangkut barang dengan daya jelajah tinggi, sehingga risiko untuk mencemarkan lingkungan sangat besar.


Menyikapi hal itu, Nissan Diesel terus memperbarui teknologi gas buangnya dengan memanfaatkan beberapa penemuannya, seperti pemanfaaatan teknologi urea. Teknologi SCR seperti kita ketahui telah ada di Indonesia dan diperkenalkan pada Gaikindo Auto Expo 2005 lalu oleh PT Astra Nissan Diesel Indonesia.


Sebelum diperkenalkan di Indonesia, mesin generasi terbaru ini sempat dipamerkan pada Brisbane Truck Show 2005. Di Jepang sendiri, teknologi SCR yang diadopsi Nissan Diesel sudah diperkenalkan pada acara Tokyo Motor Show 2004. Saat ini telah diproduksi dan dipasarkan di Jepang.


Nissan Diesel menyebut teknologi SCR-nya dengan nama FLENDS (Final Low Emission New Diesel System). Teknologi ini merupakan kombinasi antara sistem injeksi bahan bakar bertekanan ultra tinggi digabungkan dengan sistem urea SCR. Mesin berteknologi FLENDS diklaim menghasilkan PM yang rendah kurang dari 0,027g/kWh. NOx yang dikeluarkan mesin dinetralkan dengan sistem katalis urea SCR sehingga berada pada kadar 2.0 g/kWh.


Sistem injeksi bahan bakar bertekanan ultra tinggi dipakai guna meningkatkan proses atomisasi bahan bakar, sehingga menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang membuat pembakaran lebih sempurna. Dampaknya selain PM yang dibuang pun lebih rendah, pemakaian bahan bakar pun lebih efisien.


PM dan NOx dari hasil pembakaran mesin diesel memiliki sifat yang bertolak belakang. Pengurangan PM akan mengakibatkan penambahan NOx, sedangkan pengurangan NOx akan menghasilkan penambahan PM.


Karena NOx yang dihasilkan tinggi, ditambahkan sistem injeksi urea dan sistem katalis. Sistem injeksi akan menyuntikkan larutan urea ke dalam saluran gas buang yang panas. Saat larutan urea (dikenal dengan nama AdBlue) masuk, terjadi proses hidrolisa dengan air yang menghasilkan senyawa gas amonia (NH3). Kemudian gas amonia bereaksi dengan NOx yang keluar dari dari ruang bakar. Dibantu dengan bahan katalis, senyawa kimia tersebut akan bereaksi membentuk gas nitrogen (N2) dan uap air. Gas nitrogen dan air adalah dua senyawa yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia.
diambil dari:http://www.puspiptek.info/?q=id/node/759

Teknologi parkir Otomatis


Sistem parkir pintar adalah perangkat untuk memarkirkan kendaraan secara otomatis khususnya parkir paralel, tegak lurus ataupun serong tanpa perlu dikemudikan oleh pengemudi kendaraan, bahkan bisa dilakukan dari luar kendaraan. Sistem ini mulai dikembangkan pada Toyota Prius, kemudian Lexus dan berbagai kendaraan lainnya. Sistem yang digunakan pada Lexus menggunakan nama Advanced Parking Guidance System. Perangkat ini kemudian dikembangkan oleh Ford dengan nama Active Park Assist, BMW dan berbagai kendaraan mewah lainnya.

Berita baik bagi para pengendara yang selalu “mencium” mobil lain atau mempunyai kesulitan untuk melakukan parkir secara pararel. :-)

Ford belum lama ini mengumumkan teknologi terbarunya yang diberi nama “Active Park Assist” yang akan sangat berguna bagi tipe pengendara diatas.

Dengan teknologi ini, mobil FORD akan bisa melakukan parkir secara pararel secara otomatis tanpa anda harus memegang stir (cukup kendalikan gas dan rem saja).

Teknologi ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai pengganti kamera yang biasa sering kita temukan pada mobil model terbaru.

Bukan saja membantu si pengendara untuk melakukan parkir pararel tetapi juga bahkan membantu anda mencari tempat parkir yang kosong, asik kan? Sayangnya pencarian ini bisa dilakukan apabila mobil tersebut telah melewati tempat parkir yang kosong tersebut dan akan menjadi masalah karena bila sudah terlewat, mobil di belakang anda sudah siap untuk “menerkam” tempat tersebut. :-)

Anyway, ini tentu saja suatu teknologi yang sangat bermanfaat. Coba lihat deh videonya, keren banget!!! :D

Rencananya “Active Park Assist” akan mulai dipasang dan dijual pada pertengahan tahun 2009 di mobil keluaran Ford jenis Lincoln MKS dan MKT.

Sistem parkir pintar bekerja dengan menggunakan prosesor komputer yang mendapatkan masukan mengenai ruang parkir yang kosong, serta masukan jarak yang diperoleh dari beberapa buah sensor parkir yang biasanya menggunakan gelombang ultrasonic yang diletakkan dibumper belakang, samping dan bumper depan yang kemudian oleh prosesor data tersebut diproses untuk kemudian menggerakkan kendaraan, dan kendaraan bermanuver kendaraan masuk kedalam ruang parkir tanpa perlu input dari pengemudi.

teknologi terbaru dari honda


Untuk membantu para pengguna Honda Insight dalam menyadari manfaat teknologi mobil tersebut, teknologi baru yang disebut Ecological Drive Assist System (Eco Assist),sudah termasuk dalam standar untuk semua model.
Eco Assist menggabungkan beberapa fungsi:

•Econ Mode, Dengan hanya menyentuh satu tombol, dapat menyesuaikan fungsi dari tenaga mesin yang dikeluarkan, memperpanjang durasi saat posisi kendaraan diam, meningkatkan penyetruman ulang pada saat turunnya kecepatan dan mendapatkan penghematan energi pada unit Air conditioner. Sebagai hasilnya efisiensi bahan bakar dapat tercapai.

•Guidance function, berfungsi untuk menaksir percepatan dan pengereman saat mengemudi. Perubahan warna-warna pada speedometer dapat mengindikasi efisiensi bahan bakar dari gaya pengemudi. Jika pengemudi mengemudikan kendaraan secara benar, maka lampu akan menyala hijau yang menunjukkan penegmudi mencintai lingkungannya. Kemudian jika lampu indikator berwarna blue-green, hal ini menunjukkan bahwa pengemudi cukup efisien. Nah yang terakhir ini, jika speedometer menunjukkan warna biru, berarti pengemudi sama sekali tidak mencintai lingkungannya karena mengemudi dengan menggunakan bahan bakar berlebihan. Pengemudi bisa mendapatkan efisiensi bahan bakar cukup dengan mengacu pada intuitive color display.

•Scoring Function, berlokasi di tengah instrument panel. Multi-information display memberikan informasi mengenai angka-angka (scorring function), dimana angka yang terlihat dapat mengindikasikan tahap efisiensi bahan bakar berdasarakan performa pengemudi. Saat mobil dimatikan, angka dari pengunaan mobil saat pertama kali dinyalakan sampai dimatikan akan tertera. Juga angka yang menunjukan kumulatif performa yang selama ini telah di lintasi. Dengan adanya Honda HDD Internavi system, pengemudi dapat mengakses langsung hasil selama penggunaan mobil ini dan adanya penambahan penilaian yang lengkap secara statistik. Konsumen InterNavi bisa mengakses langsung melalui internet tentang efisiensi bahan bakar berdasarkan cara mereka mengemudi, keseluruhan angka dari penggunaan efisiensi bahan bakar, peringkat diantara pengemudi lainnya di seluruh Jepang dan informasi lainnya yang berkaitan dengan efisiensi bahan bakar. Scoring function mendukung para pengemudi agar lebih berminat untuk mengetahui lebih dalam mengenai efisiensi bahan bakar dan terbiasa dengan pengunaan teknologi mobil seperti ini dalam waktu jangka panjang.

diambil dari http://enginerhonda.wordpress.com/2010/12/10/ecological-drive-assist-system-eco-assist/