Pesan Admin: Bila anda ingin mengcopy tolong sertakan alamat ini.terimakasih atas partisipasinya ahmad rifki and friends: teknologi Mengurangi Efek Gas Buang
Melbusit Team siap membantu apa yang anda inginkan

Senin, 04 April 2011

teknologi Mengurangi Efek Gas Buang

Isu lingkungan hidup dan pemanasan global yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan, kini menjadi fokus perhatian di banyak negara, termasuk di Indonesia. Sebab emisi gas buang kendaraan bermotor menghasilkan beberapa jenis zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx) dan oksida nitrogen (Nox).


Zat yang dihasilkan oleh pembakaran berbeda-beda, bergantung pada jenis mesin. Pada mesin bensin, gas buang yang dihasilkan berbentuk karbon monoksida, sedangkan untuk mesin diesel adalah partikel karbon dan oksida nitrogen.


Tak heran bila para pakar otomotif dunia terus mencari terobosan-terobosan dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk-produknya, sehingga gas buang menjadi lebih ramah lingkungan. Apalagi kendaraan yang ramah lingkungan kini menjadi trend dunia, termasuk di Indonesia.


Beberapa produsen telah menemukan dan memanfaatkan bahan bakar baru yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan gas alam cair, hidrogen, dan listrik untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Terobosan lain adalah menyematkan komponen tambahan (katalitik konverter) yang dipasangkan pada saluran pembuangan kendaraan.


Sifat gas buang antara mesin bensin dan diesel pun berbeda. Pada mesin diesel terdapat dua teknologi peranti tambahan yang menonjol dan diadopsi oleh banyak pabrikan di dunia, yaitu SCR (Selective Catalytic Reduction) dan teknik EGR (Engine Gas Recirculation)+DPF (Diesel Particulate Filter). Sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat, kedua teknologi ini dipakai pada kendaraan berjenis truk berkapasitas mesin besar yang mengangkut beban berat. Ini karena truk adalah sarana transportasi yang banyak dipakai untuk mengangkut barang dengan daya jelajah tinggi, sehingga risiko untuk mencemarkan lingkungan sangat besar.


Menyikapi hal itu, Nissan Diesel terus memperbarui teknologi gas buangnya dengan memanfaatkan beberapa penemuannya, seperti pemanfaaatan teknologi urea. Teknologi SCR seperti kita ketahui telah ada di Indonesia dan diperkenalkan pada Gaikindo Auto Expo 2005 lalu oleh PT Astra Nissan Diesel Indonesia.


Sebelum diperkenalkan di Indonesia, mesin generasi terbaru ini sempat dipamerkan pada Brisbane Truck Show 2005. Di Jepang sendiri, teknologi SCR yang diadopsi Nissan Diesel sudah diperkenalkan pada acara Tokyo Motor Show 2004. Saat ini telah diproduksi dan dipasarkan di Jepang.


Nissan Diesel menyebut teknologi SCR-nya dengan nama FLENDS (Final Low Emission New Diesel System). Teknologi ini merupakan kombinasi antara sistem injeksi bahan bakar bertekanan ultra tinggi digabungkan dengan sistem urea SCR. Mesin berteknologi FLENDS diklaim menghasilkan PM yang rendah kurang dari 0,027g/kWh. NOx yang dikeluarkan mesin dinetralkan dengan sistem katalis urea SCR sehingga berada pada kadar 2.0 g/kWh.


Sistem injeksi bahan bakar bertekanan ultra tinggi dipakai guna meningkatkan proses atomisasi bahan bakar, sehingga menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang membuat pembakaran lebih sempurna. Dampaknya selain PM yang dibuang pun lebih rendah, pemakaian bahan bakar pun lebih efisien.


PM dan NOx dari hasil pembakaran mesin diesel memiliki sifat yang bertolak belakang. Pengurangan PM akan mengakibatkan penambahan NOx, sedangkan pengurangan NOx akan menghasilkan penambahan PM.


Karena NOx yang dihasilkan tinggi, ditambahkan sistem injeksi urea dan sistem katalis. Sistem injeksi akan menyuntikkan larutan urea ke dalam saluran gas buang yang panas. Saat larutan urea (dikenal dengan nama AdBlue) masuk, terjadi proses hidrolisa dengan air yang menghasilkan senyawa gas amonia (NH3). Kemudian gas amonia bereaksi dengan NOx yang keluar dari dari ruang bakar. Dibantu dengan bahan katalis, senyawa kimia tersebut akan bereaksi membentuk gas nitrogen (N2) dan uap air. Gas nitrogen dan air adalah dua senyawa yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia.
diambil dari:http://www.puspiptek.info/?q=id/node/759

0 komentar:

Posting Komentar